Langsung ke konten utama

Rangkaian Multivibrator Monostabil

Pada saat pertama kali sumber tegangan DC diberikan ke rangkaian multivibrator monostable diatas. Awalnya tidak ada pulsa masukan pemicu, Q2 mendapatkan bias maju dari rangkaian pembagi tegangan R2, D1 dan R5. Harga R2 dipilih agar Q2 mencapai titik jenuh. Resistor R1 dan R3 masing-masing membuat kolektor Q1 dan Q2 mendapat bias mundur. Dengan basis Q2 mendapat bias maju, maka transistor menjadi jenuh dengan cepat. Tegangan kolektor Q2 drop kenilai sangat rendah dan terhubung ke basis Q1 melalui R4. Namun VB tidak cukup besar untuk membuat Q1 berkonduksi. Karenanya rangkaian akan tetap berada pada kondisi ini selama daya masih diberikan, sehingga rangkaian berada pada kondisi stabil sampai ada sinyal picu (triger) yang diberikan ke jalur input rangkaian multivibrator monostabil. Untuk mengawali suatu perubahan, pulsa pemicu harus diberikan pada jalur input rangkaian monostable multivibrator. C2 dan R5 pada rangkaian masukan membentuk jaringan deferensiator. Tepi kenaikan (leading edge) dari pulsa pemicu menyebabkan terjadinya aliran arus yang besar melalui 5 R . Setelah C2 mulai termuati arus lewat R5 mulai menurun. Saat pulsa pemicu sampai pada tepi penurunan (trailing edge), tegangan C2 jatuh ke nol. Dengan tidak adanya sumber tegangan yang dikenakan pada C2 , kapasitor akan terkosongkan melalui R5. Karena pulsa dengan polaritas berkelablikan terjadi pada tepi penurunan pulsa input. Pulsa input kemudian berubah ke positif dan suatu pulsa negatif tajam (negative spike) muncul pada R5. D1 hanya berkonduksi selama terjadi negative spike dan diumpankan pada basis Q2. Ini mengawali terjadinya perubahan pada multivibrator.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/monostable-multivibrator/
Copyright © Elektronika Dasar
 
Pada skema gambar rangkaian ini saya memakai software Eagle. Awal mula pembuatan rangkaian dengan mengklik "add" pada ikon berbentuk steker (colokan) untuk menambahkan elemen komponen pada submenu disebelah kiri. Untuk membuat wire (jalur) antar elemen klik "wire" pada ikon berbentuk pensil. Untuk menghapus wire atau komponen klik ikon berbentuk tong sampah. Selain itu juga ada fungsi dasar seperti copy dengan mengklik ikon berbentuk 2 file, paste dengan mengklik simbol lingkaran berwarna kuning, mirror dengan mengklik 2 gambar yang saling berhadapan dan rotate dengan simbol lingkaran dengan tanda panah yang berlawanan arah jarum jam. Untuk memindahkan wire atau elemen kita bisa mengklik ikon tanda panah. Lalu ada juga submenu dasar seperti pada Ms. Office seperti file, edit, view, tools, print, dan zoom. Untuk melakukan penyimpanan (save) pada rangkaian yang telah selesai kita buat, kita harus mengklik ikon "disket" pada submenu diatas.
. Pada saat pertama kali sumber tegangan DC diberikan ke rangkaian multivibrator monostable diatas. Awalnya tidak ada pulsa masukan pemicu, Q2 mendapatkan bias maju dari rangkaian pembagi tegangan R2, D1 dan R5. Harga R2 dipilih agar Q2 mencapai titik jenuh. Resistor R1 dan R3 masing-masing membuat kolektor Q1 dan Q2 mendapat bias mundur. Dengan basis Q2 mendapat bias maju, maka transistor menjadi jenuh dengan cepat. Tegangan kolektor Q2 drop kenilai sangat rendah dan terhubung ke basis Q1 melalui R4. Namun VB tidak cukup besar untuk membuat Q1 berkonduksi. Karenanya rangkaian akan tetap berada pada kondisi ini selama daya masih diberikan, sehingga rangkaian berada pada kondisi stabil sampai ada sinyal picu (triger) yang diberikan ke jalur input rangkaian multivibrator monostabil. Untuk mengawali suatu perubahan, pulsa pemicu harus diberikan pada jalur input rangkaian monostable multivibrator. C2 dan R5 pada rangkaian masukan membentuk jaringan deferensiator. Tepi kenaikan (leading edge) dari pulsa pemicu menyebabkan terjadinya aliran arus yang besar melalui 5 R . Setelah C2 mulai termuati arus lewat R5 mulai menurun. Saat pulsa pemicu sampai pada tepi penurunan (trailing edge), tegangan C2 jatuh ke nol. Dengan tidak adanya sumber tegangan yang dikenakan pada C2 , kapasitor akan terkosongkan melalui R5. Karena pulsa dengan polaritas berkelablikan terjadi pada tepi penurunan pulsa input. Pulsa input kemudian berubah ke positif dan suatu pulsa negatif tajam (negative spike) muncul pada R5. D1 hanya berkonduksi selama terjadi negative spike dan diumpankan pada basis Q2. Ini mengawali terjadinya perubahan pada multivibrator.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/monostable-multivibrator/
Copyright © Elektronika Dasar
Pada saat pertama kali sumber tegangan DC diberikan ke rangkaian multivibrator monostable diatas. Awalnya tidak ada pulsa masukan pemicu, Q2 mendapatkan bias maju dari rangkaian pembagi tegangan R2, D1 dan R5. Harga R2 dipilih agar Q2 mencapai titik jenuh. Resistor R1 dan R3 masing-masing membuat kolektor Q1 dan Q2 mendapat bias mundur. Dengan basis Q2 mendapat bias maju, maka transistor menjadi jenuh dengan cepat. Tegangan kolektor Q2 drop kenilai sangat rendah dan terhubung ke basis Q1 melalui R4. Namun VB tidak cukup besar untuk membuat Q1 berkonduksi. Karenanya rangkaian akan tetap berada pada kondisi ini selama daya masih diberikan, sehingga rangkaian berada pada kondisi stabil sampai ada sinyal picu (triger) yang diberikan ke jalur input rangkaian multivibrator monostabil. Untuk mengawali suatu perubahan, pulsa pemicu harus diberikan pada jalur input rangkaian monostable multivibrator. C2 dan R5 pada rangkaian masukan membentuk jaringan deferensiator. Tepi kenaikan (leading edge) dari pulsa pemicu menyebabkan terjadinya aliran arus yang besar melalui 5 R . Setelah C2 mulai termuati arus lewat R5 mulai menurun. Saat pulsa pemicu sampai pada tepi penurunan (trailing edge), tegangan C2 jatuh ke nol. Dengan tidak adanya sumber tegangan yang dikenakan pada C2 , kapasitor akan terkosongkan melalui R5. Karena pulsa dengan polaritas berkelablikan terjadi pada tepi penurunan pulsa input. Pulsa input kemudian berubah ke positif dan suatu pulsa negatif tajam (negative spike) muncul pada R5. D1 hanya berkonduksi selama terjadi negative spike dan diumpankan pada basis Q2. Ini mengawali terjadinya perubahan pada multivibrator.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/monostable-multivibrator/
Copyright © Elektronika Dasar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unit Input Output

Daftar Pustaka Soepono Soeparlan, 1995, Pengantar Organisasi Sistem Komputer, Depok, Penerbit Gunadarma (digital books)

CLU dan Set Register

Control Logic Unit (CLU) CLU mempunyai dua tugas dari pe-sinkronan operasi unit internal dari MPU, seperti ALU dan register, dan operasi modul mikrokomputer yang lain, seperi port I/O dan memori. Fungi dari CLU adalah untuk mengambil instruksi dari memori dan men-decode-nya dan kemudian membuat pengaturan waktu yang tepat dan signalkontrol yang diperlukan oleh MPU untuk pembuatan instruksi tersebut. Dalam dua aturannya, CLU juga membuat signal waktu dan signal kontrol yang dikirimkan melalui kontrol bus, ke komponen lain dari sistem mikrokomputer dan menangani dan merespon signal eksternal seperti interupsi. Untuk menyediakan sinkronisasi yang diperlukan diantara semua elemen, sistem mikrokomputer bergabung dengan clock pulse generator . Signal waktu yang disediakan lingkaran jam adalah periodik dan single-phase atau multi-phase . Signal multphase berisi signal periodik yang disinkronkan dengan yang lain tetapi biasanya diluar phase. Meskipun mikroprosesor 8-bit telah digunakan dal...

Rangkaian Differensial op-amp

  Pada skema gambar rangkaian ini saya memakai software Eagle. Awal mula pembuatan rangkaian dengan mengklik "add" pada ikon berbentuk steker (colokan) untuk menambahkan elemen komponen pada submenu disebelah kiri. Untuk membuat wire (jalur) antar elemen klik "wire" pada ikon berbentuk pensil. Untuk menghapus wire atau komponen klik ikon berbentuk tong sampah. Selain itu juga ada fungsi dasar seperti copy dengan mengklik ikon berbentuk 2 file, paste dengan mengklik simbol lingkaran berwarna kuning, mirror dengan mengklik 2 gambar yang saling berhadapan dan rotate dengan simbol lingkaran dengan tanda panah yang berlawanan arah jarum jam. Untuk memindahkan wire atau elemen kita bisa mengklik ikon tanda panah. Lalu ada juga submenu dasar seperti pada Ms. Office seperti file, edit, view, tools, print, dan zoom. Untuk melakukan penyimpanan (save) pada rangkaian yang telah selesai kita buat, kita harus mengklik ikon "disket" pada submenu diatas. ...